Sabtu, 08 Oktober 2011

Jual Ayam Bangkok "Tongkat"


AYAM PURE F1,UKURAN 8,USIA 8BLN,REKOR 1X WIN,TEHNIK DAN VIDEO SILAHKAN LIHAT DI GALERY VIDEO AYAMLAGA.


Price: 3000000

Informasi Penjual

aditya
suko farm
raya suko
sidoarjo
jawa timur
Telepon: 085730401840
Handphone: 081217403082
Email: bintangtimur1971@yahoo.com

Rabu, 05 Oktober 2011

Jual Merpati Balap / Tinggian , Artikel

Merpati balap adalah hasil pembiakan dari burung merpati yang telah dibiakkan secara khusus agar mampu terbang lebih cepat, instink untuk pulang yang lebih kuat untuk olah raga balap merpati . Merpati populer yang dijinakkan, merpati balap, adalah salah satu hasil yang paling baru.
Merpati termasuk golongan burung pintar, ini terbukti dengan kejinakan dan kemampuannya untuk mengenali kandang dan daerah sekitarnya terutama merpati pos. Merpati Balap mempunyai kelebihan lain yang tidak kalah hebatnya dengan merpati pos, yaitu mampu mengenali pasangan, pemilik, atau pelatihnya dari jarak yang cukup jauh.

JUAL AYAM sERAMA , HISTORY sERAMA

History

The Malaysian Serama origins and history are unclear. There are legends of it being descent from a chance cross between a pigeon and chicken. Other stories of the birds derived from a gift of some small chickens by the King of Thailand to a local sultan in ancient times. It was almost certainly developed in Kelantan Province in Malaysia (near Thai border). Small chickens have always been popular pets in this area and are often referred to as "ayam katik" (pygmy chickens) and "ayam cantik" (pretty chickens).
The modern breed is attributed to the efforts of Wee Yean Een from Kelantan, who named the breed "Serama" after Raja Sri Rama, a character in the Wayang Kulit (or shadow puppet plays). The breed was first exhibited in 1990. The breed was hit hard by the Asian bird flu epidemic in 2004 when many birds were culled amid government concerns.
There are no written standards for the breed in Malaysia. Many breeders have a style or type that they breed to, but often breeders keep several "styles". These styles are often names given by breeders to describe a blood line of a champion (e.g. Husin, Mat Awang), but may also be more general shape, characteristics or behaviour (e.g. slim, ball, apple, and dragon). Hence there is quite a lot of diversity in Malaysia. All the different styles compete against each other in open table top competitions (often described as "beauty contests") and scored by several judges.

Sumber

Deskripsi di atas dari artikel Wikipedia Ayam Serama , berlisensi CC-BY-SA , daftar lengkap kontributor di sini . Halaman Komunitas tidak tergabung dengan, atau didukung oleh, siapa pun yang terkait dengan topik tersebut.

Selasa, 04 Oktober 2011

Metode Pemeliharaan Anak Ayam Bangkok

Cara Merawat Anak Ayam Bagkok



Pada pase setelah menetas hingga umur ±4 bulan merupakan pase perkembangan fisik yang sangat penting dalam menujang kemampuan seekor ayam Bangkok untuk memiliki kemampuan maksimal pada saat turun ke gelanggang. Banyak ayam Bangkok yang merupakan keturunan unggul karena kesalahan perawatan pada pase ini maka ayam tersebut tidak bisa memaksimalkan kemampuannya saat turun ke gelanggang, hal terpenting yang harus di perhatikan pada pase ini adalah pemberiaan pakan yang dan gerak yang maksimal.
Berdasarkan sumber dari

Anakan ayam sampai dengan umur 4 bulan harus menerima konsumsi pangan yang seimbang baik untuk protein, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air. Dalam kebiasaan sehari-hari kami di dalam memelihara ayam bangkok, anakan umur 1-4 bulan akan diberikan pangan yang berupa pakan buatan pabrik yang dicampur dengan susu tepung untuk anak bayi. Komposisi campuran yang kami gunakan adalah 1:5 (Contoh: 1 kg susu dicampur dengan 5kg pakan)”.
Pemberiaan susu tepung sama pentingnya dengan pemberian ASI pada seorang anak manusia, karena zat-zat penting untuk proses pertumbuhan terkandung di dalamnya. Selain kemampuan dalam bertarung, zat-zat tersebut penting dalam membentuk postur tubuh, tulangan, otot, bulu dan bagian tubuh lainnya.
Secara metode, pemelihaaran pasca menetas hingga ± 4 minggu tidak jauh berbeda dengan pemelihaaraan unggas (ayam) jenis lainnya, yaitu :

1. Pemeliharaan Bersama Induk Ayam
Pemeliharaan anak ayam pasca menetas bersama induk biasanya dilakukan untuk mengurangi penggunaan lahan, karena anak ayam disatukan dengan induk tanpa harus menggunakan kandang tambahan. Hal yang harus diperhatikan disini adalah bentuk kandang untuk anak ayam bersama induknya. Tidak seperti kandang untuk ayam dewasa, untuk alas kandang diusahakan lebih rapat dan tidak mendapat aliran udara langsung.
Anak ayam yang baru menetas masih dalam kondisi kritis hingga harus terlindungi dari temperature udara luar, cuaca yang tidak stabil dan penyakit, disinilah induk berperan secara naluri untuk melindungi dan menjaga anaknya dari cuaca dan udara yang tidak bersahabat. Anak ayam akan masuk kebagian sayap dan bagian tubuh lainya dari induk untuk menghangatkan diri.
Pada tahap awal ini biasanya ada yang menyatakan bahwa anak ayam usia 1-2 hari hanya membutuhkan air bersih tidak memerlukan makanan karena ada cadangan makanan (kuning telur) yang masih tersisa ditubuhnya akan tetapi kebutuhan makanan tersebut tidak mencukupi. Agar lebih baik makan dan minum disediakan, untuk memaksimalkan penggunaan pakan, pemberian pakan dilakukan sebanyak 5 kali dengan kuantitas tidak terlalu banyak.

2. Dengan Menggunakan Induk Buatan
Metode ini dilakukan untuk meningkatkan produktifitas, sehingga induk ayam dapat cepat bertelur kembali. Metode ini juga dilakukan untuk anak ayam yang menetas dengan menggunakan mesin tetas.  Secara simpel pada dasarnya induk buatan dibuat menyerupai fungsi seekor induk pasca menetas. Seperti yang telah dijelaskan seekor induk akan melindungi anak ayam yang baru menetas dari temperature udara luar, cuaca yang tidak stabil dan penyakit, untuk menggantikan peran induk maka kita harus membuat sebuah kandang yang terlindung dari serangan predator/hama, udara dan cuaca yang buruk.

Manfaat Cangkang Telur untuk pakan Ayam

Manfaat Cangkang Telur Untuk Pakan Ternak


Selama ini potensi limbah kerabang (cangkang) telur di Indonesia cukup besar. Sayangnya, potensi tersebut hingga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal khususnya sebagai pakan unggas dan hanya dimanfaatkan untuk hiasan kerajinan.
Hal ini disebabkan karena sejauh ini limbah tersebut mudah terkontaminasi mikrobia dan kecernaan mineral kalsiumnya yang masih rendah. Disamping itu, keberadaanya dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena sulit didegradasi oleh mikrobia tanah.
Terkait dengan limbah kerabang telur tersebut  Prof. Dr. Ir. Tri Yuwanta, SU, DEA, yang juga Dekan Fakultas Peternakan UGM, telah berhasil mengembangkan metode prosesing limbah kerabang telur menjadi pakan sumber mineral ayam petelur.
Metodenya yang dipergunakan dalam prosesing limbah kerabang telur tersebut, diawali dengan perendaman kerabang telur dengan air panas 80ยบ celcius selama 15-30 menit, dibersihkan, lalu dikeringkan. Kemudian direndam lagi menggunakan asam fosfat dengan beberapa konsentrasi, setelah itu dibuat tepung. Setelah jadi tepung, kemudian dicampur dengan bahan baku pakan lain seperti jagung giling, bekatul, bungkil kedelai dan lain-lain.
“Metode prosesing limbah kerabang telur menjadi pakan sumber mineral ayam petelur ini sudah mulai dikembangkan,” papar Ahmad Rois Mansur, mahasiswa Fakultas Peternakan, Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan 2007, yang juga terlibat dalam penelitian tersebut, Rabu (3/10/2010).
Pemanfaatan limbah kerabang telur ini imbuh Mansur merupakan salah satu upaya untuk memperkaya nutrien mineral pakan untuk ayam petelur. Kerabang telur menyusun sekitar 10 persen dari total berat telur. Kerabang telur sebagian besar (98,4 persen) terdiri dari bahan kering dan hanya 1,6 persen air. Kerabang telur mengandung 95,1 persen mineral dan 3,3 persen protein.
“Di antara mineral tersebut yang paling banyak adalah kalsium karbonat (98,43 persen), magnesium karbonat (0,84 persen) dan kalsium fosfat sebanyak 0,75 persen,” katanya.
Sebagai gambaran, produksi telur ayam ras nasional pada 2009 sebesar 1.071.398 ton. Jika rata-rata berat telurnya 60 gram maka kerabang telur yang dihasilkan dalam setahun adalah 178.566,33 ton. Berat itu setara dengan 175.762,84 ton kalsium karbonat, 1.499,96 ton magnesium karbonat dan 1.339,25 ton kalsium fosfat.
Dia menegaskan, biaya produksi tepung kerabang telur (untuk 100 kg) diperkirakan sebesar Rp89.000. Jadi, harga pembuatan tepung kerabang telur per kgnya adalah Rp890 sedangkan harga sumber mineral yang juga sering digunakan yaitu tepung kerang berharga Rp2.500 per kg (selisih Rp 1.610).
“Rata-rata konsumsi pakan ayam petelur per hari adalah 100 gram per ekor  per hari dengan penggunaan tepung kerabang telur per harinya 3 gram (3 persen dari total pakan), maka biaya produksi per hari yang dapat dihemat adalah sebesar Rp48.300,00 per hari pada populasi ayam 10 ribu ekor atau Rp1,449 juta per bulan,” kata Mansur yang bersama timnya menjadi juara II dalam 2nd SATU Student Business Plan Competition di National Cheng Kung University Taiwan belum lama ini.
Lebih jauh Mansur menguraikan, ayam yang diberi kerabang telur sebagai sumber mineral mampu mencapai produksi 76,2 persen sedangkan dengan suplemen mineral lain sebesar 71,1 persen (selisih 5,1 persen). Sehingga pada peternakan ayam petelur yang memiliki populasi sebesar 10.000 ekor akan menghasilkan telur 510 butir lebih banyak (setara dengan 30,6 kg).
Jika harga 1 kg telur Rp12 ribu maka keuntungan yang bisa diperoleh adalah Rp367,2 ribu per hari atau Rp11,01 juta per bulan. Asumsi rata-rata berat telurnya 60 gram. Sehingga keuntungan total per bulan yang bisa diperoleh baik dari efisiensi pembuatan pakan maupun penjualan telur adalah Rp12,465 juta.
“Semakin besar skala usaha atau semakin banyak populasi ayam maka keuntungan yang diperoleh juga akan semakin banyak. Selain keuntungan finansial yang bisa diperoleh, suplementasi mineral menggunakan tepung kerabang telur juga dapat mendukung program ramah lingkungan,” pungkasnya.