Selasa, 18 Oktober 2011
Sabtu, 15 Oktober 2011
Cara budidaya Ayam Bangkok dan Syaratnya Agar berhasil
Budidaya Ayam Bangkok / Ayam Aduan Sebenarnya Sangatmenguntungkan sebagai Tambah penghasilan ataupun sebagai pekerjaan sekalipun, walaupun tanpa harus menjadi Pengadu Ayam atau petaruh Ayam Bangkok , sebab ayam Bangkok sendiri mempunyai banyak penggemar / Penghobi yang sangat menyenagi binatang yang satu ini.Tetapi untuk melakukan budidaya Ayam aduan ini agar bisa menguntungkan harus memiliki kemampuan dan syarat tertentu tertentu, antara lain:
jika mempunyai ke 7syarat tersebut anda akan berhasil dalam budidaya ayam bangkok/ ayam aduan.
dari Survei yang saya lakukan di Semarang dan sekitarnya ke 7 syarat tersebut yang harus dimiliki oleh pembudidaya Ayam aduan Tambah lagi jikan anda sebagai Pengadu ayam yang pandai dalam menaksir pertarungan ayam dan anda banyak menang, maka anda akan banyak mendapat pesanan atau ayam anda akan banyak yang menawar sekalipun anda tawarksan dengan harga tinggi maka ayam anda akasn laku juga
- KEMAMPUAN BERTERNAK AYAM SECSRA UMUM
- KEMAMPUAN MEMILIH AYAM ADUAN YANG BAIK DAN BERKUALITAS
- KEMAMPUAN PEMASARAN HASIL BUDIDAYA
- MEMILIKI AREAL UNTUK PERKANDANGAN
- MODAL USAHA
- KECINTAAN TERHADAP USAHA BUDIDAYA AYAM BANGKOK BUKAN SEKEDAR SEBAGAI PENAMBAH PENGHASILAN SAJA
- KEMAUAN UNTUK TERUS BELAJAR DAN BERUSAHA UNTUK MAJU
jika mempunyai ke 7syarat tersebut anda akan berhasil dalam budidaya ayam bangkok/ ayam aduan.
dari Survei yang saya lakukan di Semarang dan sekitarnya ke 7 syarat tersebut yang harus dimiliki oleh pembudidaya Ayam aduan Tambah lagi jikan anda sebagai Pengadu ayam yang pandai dalam menaksir pertarungan ayam dan anda banyak menang, maka anda akan banyak mendapat pesanan atau ayam anda akan banyak yang menawar sekalipun anda tawarksan dengan harga tinggi maka ayam anda akasn laku juga
Rabu, 12 Oktober 2011
Gaya Teknik pukulan ayam Bangkok ayam burma ayam vietnam berkualitas super
Ayam Bangkok / Ayam Thailand |
Jual ayam Bangkok Impart Jawara Juara Kelas Atas Murah Hebat Pukulan Keras, Jual Ayam Bangkok Super F1 BK dan lain lain , Itu Slogannya orang jualan Ayam Bamgkok atau Ayam Laga . Tapi ada berapa macamkah teknik Tarung itu ? Ini Sepenggal Artikelnya Macam-Macam Teknik Pertarungan Ayam Laga Ayam Bangkok
• Teknik Pukulan Satu. Ayam laga yang memiliki jurus ini fizikalnya terkenal degan kekuatan, dadanya tegap, kelihatan segak dan lehernya tegak. Di arena sabung ayam, ayam ini sering di sebut berian atau di Thailand disebut mai li. Para petaruh jarang yang men”jaguh”kan ayam jenis ini, kerana pukulan yang dikeluarkan hanya satu persatu. Namun, ketika pukulan tersebut tepat mengenai sasaran lawannya, dapat dipastikan lawan tersebut akan termenung dan kaku. Teknik pukulan yang biasa dipakai adalah pukul depan dan pukul serong.
• Teknik Pukulan Seri. Gaya bertarung pukulan seri dilihat oleh kebanyaknya pukulan yang djana dengan cepat tetapi kadang - kadang kurang tepati sasaran. Jika ayam tersebut berasal dari induk yang pernah menjadi jaguhan kalangan, pukulannya sangat tepat sehingga tidak akan mengambil masa yang lama untuk menghabiskan riwayat lawannya. Ayam laga dengan gaya bertarung seperti ini biasanya memiliki gerakan yang sangat lincah, dan lebih suka memukul lawannya dari arah depan. Di Thailand ayam ini terkenal dengan nama mai dien.
• Teknik Kunci Pukul. Gaya bertarung seperti ini sangat ditakuti dan sangat sulit dipukul oleh pihak lawan kerana mampu mengunci gerakan kepala dan leher lawan. Caranya adalah menindih kepala dan leher lawan sehingga lawan mengalami kesulitan mencari kepala musuh. Di kalangan, ayam jenis ini disebut ngalungin. Pukulan serong adalah senjata terbaiknya untuk memukul balik lawan. Jika terkena pukulan ini, bahagian atas leher dan kepala lawan bisa koyak atau bengkak. Di Thailand, ayam aduan jenis ini disebut mai rau.
• Teknik Pukulan Belakang. Gaya bertarung ayam ini termasuk unik, kerana suka menyerang dan memukul lawannya dari arah belakang atau terkenal dengan istilah penalti ataupun ngonde. Selain terkenal sangat ampuh dan mematikan, pukulan dari belakang juga sukar di agak oleh pihak lawan. Ketika bertarung, ayam akan masuk dan mematuk kepala lawan, lalu dengan gerakan yang cepat memutar badan dan mematuk kepala lawan dari belakang. Di Thailand, ayam aduan dengan gaya bertarung seperti ini disebut .
• Teknik Pukulan Dagu atau Janggut. Sebelum melontarkan pukulah dagu, ayam akan memainkan kepalanya di bawah leher lawan. Setelah itu, dari bawah dagu lawan, ia melepaskan pukulan yang sangat keras. Kekuatan pukulan tersebut menjadikannya dua kali ganda kerana tenaga lawan yang bersiap untuk melakukan pukulan ikut tersebut sehingga bebannya menjadi dua kali ganda. Di Thailand, ayam ini disebut mai u.
• Teknik Lelau. Gaya bertarung jenis ini termasuk yang paling buruk, sebab musuh dapat dengan mudah memukul dimana bahagian termasuk hadapan dan belakang. Ayam jenis ini selalunya akan mengeluarkan teknik ini di tengah – tengah permainan. Ayam jenis ini akan memukul pihak lawan dan melarikan diri ke serata tempat dan pusing kembali untuk bertarung. Kadang – kadang ia kelihatan seperti ayam bacul. Gaya bertarung jenis ini hanya memiliki senjata berupa pukulan satu. Jika tidak memiliki pukulan satu yang mematikan, ayam ini kurang dari segala sudut. Di Thailand disebut mai day do ini jarang diminati. Namun, jika posisi pukulan balik kearah pihak lawan mengenai sasaran, musuh akan mengalami kesulitan untuk melakukan meneruskan perlawanan.
• Teknik Pukulan Seri. Gaya bertarung pukulan seri dilihat oleh kebanyaknya pukulan yang djana dengan cepat tetapi kadang - kadang kurang tepati sasaran. Jika ayam tersebut berasal dari induk yang pernah menjadi jaguhan kalangan, pukulannya sangat tepat sehingga tidak akan mengambil masa yang lama untuk menghabiskan riwayat lawannya. Ayam laga dengan gaya bertarung seperti ini biasanya memiliki gerakan yang sangat lincah, dan lebih suka memukul lawannya dari arah depan. Di Thailand ayam ini terkenal dengan nama mai dien.
• Teknik Kunci Pukul. Gaya bertarung seperti ini sangat ditakuti dan sangat sulit dipukul oleh pihak lawan kerana mampu mengunci gerakan kepala dan leher lawan. Caranya adalah menindih kepala dan leher lawan sehingga lawan mengalami kesulitan mencari kepala musuh. Di kalangan, ayam jenis ini disebut ngalungin. Pukulan serong adalah senjata terbaiknya untuk memukul balik lawan. Jika terkena pukulan ini, bahagian atas leher dan kepala lawan bisa koyak atau bengkak. Di Thailand, ayam aduan jenis ini disebut mai rau.
• Teknik Pukulan Belakang. Gaya bertarung ayam ini termasuk unik, kerana suka menyerang dan memukul lawannya dari arah belakang atau terkenal dengan istilah penalti ataupun ngonde. Selain terkenal sangat ampuh dan mematikan, pukulan dari belakang juga sukar di agak oleh pihak lawan. Ketika bertarung, ayam akan masuk dan mematuk kepala lawan, lalu dengan gerakan yang cepat memutar badan dan mematuk kepala lawan dari belakang. Di Thailand, ayam aduan dengan gaya bertarung seperti ini disebut .
• Teknik Pukulan Dagu atau Janggut. Sebelum melontarkan pukulah dagu, ayam akan memainkan kepalanya di bawah leher lawan. Setelah itu, dari bawah dagu lawan, ia melepaskan pukulan yang sangat keras. Kekuatan pukulan tersebut menjadikannya dua kali ganda kerana tenaga lawan yang bersiap untuk melakukan pukulan ikut tersebut sehingga bebannya menjadi dua kali ganda. Di Thailand, ayam ini disebut mai u.
• Teknik Lelau. Gaya bertarung jenis ini termasuk yang paling buruk, sebab musuh dapat dengan mudah memukul dimana bahagian termasuk hadapan dan belakang. Ayam jenis ini selalunya akan mengeluarkan teknik ini di tengah – tengah permainan. Ayam jenis ini akan memukul pihak lawan dan melarikan diri ke serata tempat dan pusing kembali untuk bertarung. Kadang – kadang ia kelihatan seperti ayam bacul. Gaya bertarung jenis ini hanya memiliki senjata berupa pukulan satu. Jika tidak memiliki pukulan satu yang mematikan, ayam ini kurang dari segala sudut. Di Thailand disebut mai day do ini jarang diminati. Namun, jika posisi pukulan balik kearah pihak lawan mengenai sasaran, musuh akan mengalami kesulitan untuk melakukan meneruskan perlawanan.
Minggu, 09 Oktober 2011
NIh Gaya Tarung Ayam, Masih Banyak Lagi Tekniknya Tapi Baca Dulu Yang ini
• Teknik Pukulan Satu. Ayam laga yang memiliki jurus ini fizikalnya terkenal degan kekuatan, dadanya tegap, kelihatan segak dan lehernya tegak. Di arena sabung ayam, ayam ini sering di sebut berian atau di Thailand disebut mai li. Para petaruh jarang yang men”jaguh”kan ayam jenis ini, kerana pukulan yang dikeluarkan hanya satu persatu. Namun, ketika pukulan tersebut tepat mengenai sasaran lawannya, dapat dipastikan lawan tersebut akan termenung dan kaku. Teknik pukulan yang biasa dipakai adalah pukul depan dan pukul serong.
• Teknik Pukulan Seri. Gaya bertarung pukulan seri dilihat oleh kebanyaknya pukulan yang djana dengan cepat tetapi kadang - kadang kurang tepati sasaran. Jika ayam tersebut berasal dari induk yang pernah menjadi jaguhan kalangan, pukulannya sangat tepat sehingga tidak akan mengambil masa yang lama untuk menghabiskan riwayat lawannya. Ayam laga dengan gaya bertarung seperti ini biasanya memiliki gerakan yang sangat lincah, dan lebih suka memukul lawannya dari arah depan. Di Thailand ayam ini terkenal dengan nama mai dien.
• Teknik Pukulan Seri. Gaya bertarung pukulan seri dilihat oleh kebanyaknya pukulan yang djana dengan cepat tetapi kadang - kadang kurang tepati sasaran. Jika ayam tersebut berasal dari induk yang pernah menjadi jaguhan kalangan, pukulannya sangat tepat sehingga tidak akan mengambil masa yang lama untuk menghabiskan riwayat lawannya. Ayam laga dengan gaya bertarung seperti ini biasanya memiliki gerakan yang sangat lincah, dan lebih suka memukul lawannya dari arah depan. Di Thailand ayam ini terkenal dengan nama mai dien.
• Teknik Kunci Pukul. Gaya bertarung seperti ini sangat ditakuti dan sangat sulit dipukul oleh pihak lawan kerana mampu mengunci gerakan kepala dan leher lawan. Caranya adalah menindih kepala dan leher lawan sehingga lawan mengalami kesulitan mencari kepala musuh. Di kalangan, ayam jenis ini disebut ngalungin. Pukulan serong adalah senjata terbaiknya untuk memukul balik lawan. Jika terkena pukulan ini, bahagian atas leher dan kepala lawan bisa koyak atau bengkak. Di Thailand, ayam aduan jenis ini disebut mai rau.
• Teknik Pukulan Belakang. Gaya bertarung ayam ini termasuk unik, kerana suka menyerang dan memukul lawannya dari arah belakang atau terkenal dengan istilah penalti ataupun ngonde. Selain terkenal sangat ampuh dan mematikan, pukulan dari belakang juga sukar di agak oleh pihak lawan. Ketika bertarung, ayam akan masuk dan mematuk kepala lawan, lalu dengan gerakan yang cepat memutar badan dan mematuk kepala lawan dari belakang. Di Thailand, ayam aduan dengan gaya bertarung seperti ini disebut may deo.
• Teknik Pukulan Dagu atau Janggut. Sebelum melontarkan pukulah dagu, ayam akan memainkan kepalanya di bawah leher lawan. Setelah itu, dari bawah dagu lawan, ia melepaskan pukulan yang sangat keras. Kekuatan pukulan tersebut menjadikannya dua kali ganda kerana tenaga lawan yang bersiap untuk melakukan pukulan ikut tersebut sehingga bebannya menjadi dua kali ganda. Di Thailand, ayam ini disebut mai u.
• Teknik Lelau. Gaya bertarung jenis ini termasuk yang paling buruk, sebab musuh dapat dengan mudah memukul dimana bahagian termasuk hadapan dan belakang. Ayam jenis ini selalunya akan mengeluarkan teknik ini di tengah – tengah permainan. Ayam jenis ini akan memukul pihak lawan dan melarikan diri ke serata tempat dan pusing kembali untuk bertarung. Kadang – kadang ia kelihatan seperti ayam bacul. Gaya bertarung jenis ini hanya memiliki senjata berupa pukulan satu. Jika tidak memiliki pukulan satu yang mematikan, ayam ini kurang dari segala sudut. Di Thailand disebut mai day do ini jarang diminati. Namun, jika posisi pukulan balik kearah pihak lawan mengenai sasaran, musuh akan mengalami kesulitan untuk melakukan meneruskan perlawanan.
Definisi Ayam Aduan
Ayam adalah satu jenis binatang yang mudah ditemukan. Di banyak tempat, tidak hanya di Yogya, kiranyanya di kota-kota lain bisa juga ditemukan. Apalagi jenis ayam potong, bisa dikatakan, hampir di semua tempat di wilayah Indonesia mudah sekali ditemukan.
Orang sering membedakan antar jenis ayam. Setidaknya dikenal dua jenis kategori, ialah ayam potong dan ayam kampung. Kata kampung ini, untuk di Yogya sering diidentikan dengan ayam Jawa. Sehingga, tidak jarang sering terdengar perkataan: Ini ayam Jawa atau ayam potong?
Dari segi jenis kelamin, orang mengenal ayam betina dan ayam jantan. Yang betina sering disebut sebagai ayam babon (Jawa). Yang jantan sering disebut ayam jago (Jawa).
Khusus pada ayam jago masih bisa dilihat dari “alirah darah” mana ayam jago itu berasal, sehingga ada bermacam jenis sebutan ayam jago, misalnya ayam (jago) Bangkok dst. Ayam jago ada yang berfungsi untuk aduan, tapi ada juga yang tidak sekedar untuk dipelihara dan untuk “menemani” ayam betina.
Di Yogya khususnya dan di Jawa umumnya, mungkin juga ditempat-tempat lain, kiranya mudah sekali ditemukan kelompok orang yang gemar akan adu ayam. Rupanya, adu ayam ini sekaligus untuk judi. Artinya, orang yang terlibat adu ayam, baik pemilik ayam jago atau pemain, semua bertaruh untuk memilih salah satu ayam jagonya keluar sebagai pemenang. Pendeknya, masing-masing pemain memiliki “jagonya” sendiri, dan masing-masing saling berharap sekaligus yakin, “jagonya” akan menang.
Itulah ayam jago yang difungsikan sebagai aduan. Tampaknya, kreativitas orang untuk menggunakan makhluk hidup seperti ayam jago tidak melihat, kalau dalam bahasa manusia, “perasaan”. Barangkali orang sudah mempunyai anggapan (dan keyakinan) bahwa ayam (binatang) tidak memiliki perasaan, karena itu pendekatannya juga tidak dengan perasaan.
Namun biasnya, pemilik ayam jago aduan, mempunyai kecintaan merawat ayam jagonya. Merawat yang utama bukan untuk menjaga kelangsungan hidup ayam jagonya, tetapi lebih untuk “mempersiapkan” ayam jago tersebut masuk dalam arena pertarungan. Jadi, perawatan yang dilakukan lebih untuk mempersiapkan ayam jago masuk dalam proses “penderitaan”.
Ayam jago dan juga ayam pada umumnya, tidak memiliki daya terhadap dirinya sendiri, utamanya ketika berhubungan dengan manusia. Oleh manusia, kalau tidak dipakai aduan, khusus untuk ayam jago, bisa dipotong atau kalau tidak dijual (dan juga kemudian di potong).
Di Yogya, masih mudah ditemukan ayam kampung dan juga tidak sulit menemukan orang mengadu ayam. Meski sering ada razia adu ayam yang dilakukan oleh polisi, tetapi selalu saja orang terus melakukan dengan sembunyi-sembunyi. Dan ayam, nasibnya tidak berubah, diperdaya oleh manusia.
Tetapi memang, makan sate ayam enak rasanya, apalagi ayam kampung. Itulah soalnya, ayam (kampung) selalu saja dicari untuk “dinikmati”.
Orang sering membedakan antar jenis ayam. Setidaknya dikenal dua jenis kategori, ialah ayam potong dan ayam kampung. Kata kampung ini, untuk di Yogya sering diidentikan dengan ayam Jawa. Sehingga, tidak jarang sering terdengar perkataan: Ini ayam Jawa atau ayam potong?
Dari segi jenis kelamin, orang mengenal ayam betina dan ayam jantan. Yang betina sering disebut sebagai ayam babon (Jawa). Yang jantan sering disebut ayam jago (Jawa).
Khusus pada ayam jago masih bisa dilihat dari “alirah darah” mana ayam jago itu berasal, sehingga ada bermacam jenis sebutan ayam jago, misalnya ayam (jago) Bangkok dst. Ayam jago ada yang berfungsi untuk aduan, tapi ada juga yang tidak sekedar untuk dipelihara dan untuk “menemani” ayam betina.
Di Yogya khususnya dan di Jawa umumnya, mungkin juga ditempat-tempat lain, kiranya mudah sekali ditemukan kelompok orang yang gemar akan adu ayam. Rupanya, adu ayam ini sekaligus untuk judi. Artinya, orang yang terlibat adu ayam, baik pemilik ayam jago atau pemain, semua bertaruh untuk memilih salah satu ayam jagonya keluar sebagai pemenang. Pendeknya, masing-masing pemain memiliki “jagonya” sendiri, dan masing-masing saling berharap sekaligus yakin, “jagonya” akan menang.
Itulah ayam jago yang difungsikan sebagai aduan. Tampaknya, kreativitas orang untuk menggunakan makhluk hidup seperti ayam jago tidak melihat, kalau dalam bahasa manusia, “perasaan”. Barangkali orang sudah mempunyai anggapan (dan keyakinan) bahwa ayam (binatang) tidak memiliki perasaan, karena itu pendekatannya juga tidak dengan perasaan.
Namun biasnya, pemilik ayam jago aduan, mempunyai kecintaan merawat ayam jagonya. Merawat yang utama bukan untuk menjaga kelangsungan hidup ayam jagonya, tetapi lebih untuk “mempersiapkan” ayam jago tersebut masuk dalam arena pertarungan. Jadi, perawatan yang dilakukan lebih untuk mempersiapkan ayam jago masuk dalam proses “penderitaan”.
Ayam jago dan juga ayam pada umumnya, tidak memiliki daya terhadap dirinya sendiri, utamanya ketika berhubungan dengan manusia. Oleh manusia, kalau tidak dipakai aduan, khusus untuk ayam jago, bisa dipotong atau kalau tidak dijual (dan juga kemudian di potong).
Di Yogya, masih mudah ditemukan ayam kampung dan juga tidak sulit menemukan orang mengadu ayam. Meski sering ada razia adu ayam yang dilakukan oleh polisi, tetapi selalu saja orang terus melakukan dengan sembunyi-sembunyi. Dan ayam, nasibnya tidak berubah, diperdaya oleh manusia.
Tetapi memang, makan sate ayam enak rasanya, apalagi ayam kampung. Itulah soalnya, ayam (kampung) selalu saja dicari untuk “dinikmati”.