Sejauh ini wilayah Rohul masih bersih dari virus flu burung. Untuk mengantisipasinya, Dinas Perikanan dan Peternakan menyebar surat edaran, melakukan penyemprotan disinspektan dan membuat nomor pengaduan.
Riauterkini-PASIRPANGARAIAN- Antisipasi penyebaran virus flu burung (H5N1) seperti terjadi di 11 kabupaten/kota Provinsi Riau. Dinas Perikanan dan peternakan (Disnakan) Rokan Hulu sebar surat edaran dan nomor kontak aduan kepada seluruh Camat, untuk mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat dan pedagang ayam potong.
Diakui Kepala Disnakan Rokan Hulu, Marjoko, dikonfirmasi Riauterkini melalui Kepala Bidang Pengawasan Kesehatan Hewan (Keswan), Ir M Muncar, sejauh ini pihaknya sudah lakukan bentuk antisipasi pencegahan wabah flu burung, yaitu dengan menurunkan Participatory Disease Survelance and Respons (PDSR), dan menyebarkan surat edaran dan nomor kontak pengaduan.
Untuk antisipasi masuknya flu burung yang diduga akibat pasokan ayam dari luar daerah, seperti Payakumbuh Sumatera Barat, dan daerah di Sumatera Utara . Muncar mengaku hanya memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan pedagang ayam potong di seluruh pasar, dengan membagikan disinfektan gratis, dan itu sudah dilakukan.
Pihaknya juga sudah himbau kepada masyarakat dan pedagang ayam potong untuk rutin membersihkan dan menyemprot kandang serta ayam dengan disinfektan.
Ia minta, jika masyarakat menemukan ada ayam mati mendadak di daerah tempat tinggalnya, bisa segera melapor ke pihak Disnakan Rokan Hulu, melalui nomor kontak langsung ke Kabid Keswan, Ir M Muncar melalui HP 0821 7245 1447. Ketua PDSR untuk semua wilayah kecamatan, drh Silvi Damayanti melalui kontak HP 0812 6862 5060, ke Drh Yeni HP 0813 7121 1119 untuk Rambah Hilir, Bangunpurba, dan sekitarnya.
Kemudian Wail saleh HP 0813 6591 8129 untuk wilayah Ujungbatu, Pagarantapah Darussalam, Kuntodarussalam, Bonaidarussalam, Rokan IV Koto, Pendalian IV Koto, dan sekitarnya. Dan kepada Khairul Saleh HP 0813 7865 5388 untuk wilayah Tambusai, Tambusai Utara, Kepenuhan, dan Kepenuhan Hulu.
“Kami belum miliki pos-pos serta unit pemeriksaan ayam yang akan dijual, namun hanya berupa sosialisasi. Kepada distributor ayam diminta untuk rutin menyemprot kandangnya,” harapnya.
Masyarakat dan pedagang juga diminta tidak membuang bangkai ayam yang mati mendadak di sembarangan tempat. Disarankan dia, bangkai ayam tersebut dibakar atau dikubur dalam tanah.
“Jangan kontak langsung dengan bangkai unggas, namun bisa menggunakan plastik atau jika memegang segera mencuci tangan dengan sabun. Untuk masyarakat yang ingin mendapatkan disinfektan gratis, agar datang langsung ke Kantor Disnakan Rokan Hulu,” tuturnya.
Kata dia, sejak akhir 2010 hingga tahun 2011 ini, wilayah Rokan Hulu masih aman virus flu burung, dan belum ditemukan virus mematikan tersebut.
Disnakan juga melibatkan pihak Puskesmas untuk sosialisasikan bahaya virus H5N1 ini kapada masyarakat luas. Apalagi sebagian besar masyarakat Rokan Hulu memelihara ayam kampung di lingkungan tempat tinggalnya.
“Dulunya banyak peternak ayam ras dalam skala kecil disini, namun mereka trauma dan tidak mau beresiko akan kejadian pada tahun 2010 lalu,” ungkapnya.***(zal) Attachments:
Riauterkini-PASIRPANGARAIAN- Antisipasi penyebaran virus flu burung (H5N1) seperti terjadi di 11 kabupaten/kota Provinsi Riau. Dinas Perikanan dan peternakan (Disnakan) Rokan Hulu sebar surat edaran dan nomor kontak aduan kepada seluruh Camat, untuk mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat dan pedagang ayam potong.
Diakui Kepala Disnakan Rokan Hulu, Marjoko, dikonfirmasi Riauterkini melalui Kepala Bidang Pengawasan Kesehatan Hewan (Keswan), Ir M Muncar, sejauh ini pihaknya sudah lakukan bentuk antisipasi pencegahan wabah flu burung, yaitu dengan menurunkan Participatory Disease Survelance and Respons (PDSR), dan menyebarkan surat edaran dan nomor kontak pengaduan.
Untuk antisipasi masuknya flu burung yang diduga akibat pasokan ayam dari luar daerah, seperti Payakumbuh Sumatera Barat, dan daerah di Sumatera Utara . Muncar mengaku hanya memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan pedagang ayam potong di seluruh pasar, dengan membagikan disinfektan gratis, dan itu sudah dilakukan.
Pihaknya juga sudah himbau kepada masyarakat dan pedagang ayam potong untuk rutin membersihkan dan menyemprot kandang serta ayam dengan disinfektan.
Ia minta, jika masyarakat menemukan ada ayam mati mendadak di daerah tempat tinggalnya, bisa segera melapor ke pihak Disnakan Rokan Hulu, melalui nomor kontak langsung ke Kabid Keswan, Ir M Muncar melalui HP 0821 7245 1447. Ketua PDSR untuk semua wilayah kecamatan, drh Silvi Damayanti melalui kontak HP 0812 6862 5060, ke Drh Yeni HP 0813 7121 1119 untuk Rambah Hilir, Bangunpurba, dan sekitarnya.
Kemudian Wail saleh HP 0813 6591 8129 untuk wilayah Ujungbatu, Pagarantapah Darussalam, Kuntodarussalam, Bonaidarussalam, Rokan IV Koto, Pendalian IV Koto, dan sekitarnya. Dan kepada Khairul Saleh HP 0813 7865 5388 untuk wilayah Tambusai, Tambusai Utara, Kepenuhan, dan Kepenuhan Hulu.
“Kami belum miliki pos-pos serta unit pemeriksaan ayam yang akan dijual, namun hanya berupa sosialisasi. Kepada distributor ayam diminta untuk rutin menyemprot kandangnya,” harapnya.
Masyarakat dan pedagang juga diminta tidak membuang bangkai ayam yang mati mendadak di sembarangan tempat. Disarankan dia, bangkai ayam tersebut dibakar atau dikubur dalam tanah.
“Jangan kontak langsung dengan bangkai unggas, namun bisa menggunakan plastik atau jika memegang segera mencuci tangan dengan sabun. Untuk masyarakat yang ingin mendapatkan disinfektan gratis, agar datang langsung ke Kantor Disnakan Rokan Hulu,” tuturnya.
Kata dia, sejak akhir 2010 hingga tahun 2011 ini, wilayah Rokan Hulu masih aman virus flu burung, dan belum ditemukan virus mematikan tersebut.
Disnakan juga melibatkan pihak Puskesmas untuk sosialisasikan bahaya virus H5N1 ini kapada masyarakat luas. Apalagi sebagian besar masyarakat Rokan Hulu memelihara ayam kampung di lingkungan tempat tinggalnya.
“Dulunya banyak peternak ayam ras dalam skala kecil disini, namun mereka trauma dan tidak mau beresiko akan kejadian pada tahun 2010 lalu,” ungkapnya.***(zal) Attachments: